minggu 3

Kartini ada di Jombang?

Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu ketiga yang bertema “Perempuan Inspiratifku”.

Selagi masih belum jauh dari aroma “Hari Kartini”, saya akan mencoba menguak seorang perempuan yang menjelma menjadi Kartini di era modern sekarang ini. Perempuan ini memang bukan setaraf selebriti yang dikenal diberbagai infotainment. Tapi perempuan ini mampu membuat orang-orang disekitarnya menjadi orang yang berarti dalam hidupnya, khususnya para perempuan di sekitarnya.

Seperti dalam hadis berikut ini:

Diriwayatkan dari Jabir berkata,”Rasulullah saw bersabda,’Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni)

Ia menjadi perempuan yang bermanfaat bagi orang lain. Persis sesuai dengan hadis di atas. Siapakah ia?

Saya baru mengenal dekat belum genap tiga tahun ini. Pertemuan kami berawal dari seseorang yang telah mengenalkan saya dengan sebuah Home Schooling yang cukup ternama setaraf PAUD di kota saya. Saya dipertemukan langsung dengannya, ia adalah Pembina sekaligus pendiri dari Home Schooling tersebut. Dari sanalah kami banyak bercakap-cakap dan akhirnya tanpa ragu lagi, saya menitipkan pendidikan putra pertama saya di sana. Sekolah yang memiliki visi dan misi yang sama dengan yang saya inginkan.

Ia menjadi perempuan inspiratif bagi saya karena menurut saya ia telah berhasil menjadi sosok Kartini di masa sekarang. Keberadaan perempuan selalu memberi makna dalam keluarga dan masyarakat. Dan perempuan ini berhasil menyeimbangkan keduanya (antara keluarga dan masyarakat). Hebat!!!

bun umi

Langsung saja, perempuan muslimah ini bernama Umi Kulsum. Lahir di Situbondo 24 September 1972. Seorang bunda dengan 3 putri dan 1 putra yang sekarang tinggal di Jombang. Ia bekerja sebagai guru PNS di SMKN salah satu kota saya. Mengajar bidang studi bahasa Inggris dan Alhamdulillah sering mengantarkan anak-anak didiknya menang dalam berbagai lomba bahasa Inggris.

Perempuan ini juga menjadi Pembina sekolah yang telah ia rintis sendiri, sekolahnya berada satu halaman dengan rumahnya. Sebagai Pembina, tentu memanage seluruh aktifitas guru-guru yang ada di sekolahnya agar tetap berjalan dengan baik. Subhanallah…Home Schooling yang ia miliki kini semakin diminati banyak orang tua wali siswa. Jika salah membina, tentu kemajuan sekolah ini tidak akan terwujud bukan?

Aktifitas dalam masyarakat? Jangan bertanya, perempuan ini bisa mengemban berbagai amanah di organisasi kemasyarakatan. Ia menjadi salah satu pengurus Salimah (Persaudaraan Salimah) PD Jombang di departemen Humas. Berbagai acara Salimah telah sukses di tangannya.

Perempuan ini juga memiliki ibu-ibu binaan yang setiap minggunya selalu dikunjunginya untuk diberikan pencerahan tentang Islam. Entah berapa kelompok yang telah ia bina. Keren kan…

Eh tunggu dulu, bakat terpendamnya telah membuatnya ternama di kalangan para penulis lho. Menulis, itu adalah kegiatan kegemarannya. Karya-karyanya sering dimuat di majalah Bobo, juga kumpulan dongeng yang diterbitkan Bobo dan masih banyak lagi karya-karyanya yang beterbangan dimana-mana. Perempuan ini juga pernah menjadi juara I menulis cerpen anak oleh guru yang diselenggarakan Bobo. Dari prestasi yang telah ia raih, pantaslah jika teman-teman FLP (Forum Lingkar Pena) cabang Jombang mengukuhkan perempuan ini menjadi Ketua FLP Jombang hingga sekarang. Amazing…

bun umi2

Saya salut dengan perempuan lulusan UPI ini. Dengan berbagai aktifitas yang diembannya, namun masih sempat dan selalu memperhatikan keluarganya. Saya melihat keluarganya begitu harmonis. Di usia pernikahan yang bukan seumur jagung, ia masih bisa menjaga keromantisannya dengan suaminya dan anak-anaknya. Luar biasa…Jujur, saya iri padanya. Ia menjadi perempuan sukses di mata saya dan mungkin di mata orang-orang terdekatnya. Sukses membina keluarganya, juga sukses di masyarakat.

Itulah sebabnya, saya menjadikannya sebagai “Kartini di era modern”. Salah satu perempuan inspiratif saya. Takhanya bermanfaat untuk keluarganya, namun perempuan ini juga bermanfaat untuk masyarakat, untuk ummat.

Bunda Umi,

Semoga engkau tetap istiqomah.

Semoga engkau tetap menjadi sinar lilin yang menerangi kami

Semoga akan bermunculan Kartini-Kartini baru sepertimu.

Aamiin…

banner8MIngguNGeblog

21 Responses

  1. profesi yang paling pas untuk wanita sepertinya memang menjadi guru dan penulis ya. sukses ya untuk tantangannya.

    • mbak Ade Anita…senang sdh mengunjungiku disini…

      bener sekali,tapi meski sdh jd guru dan penulis,sy msh kesulitan membagi waktu antara profesi, hoby, dan keluarga. Apalagi buntut saya 2 Balita…jadi bisa nulis ya setelah mereka bobo dan itu jika sy tdk capek&tdk mengantuk. 🙂

  2. Semoga jejak Umi Kalsum bisa mengikut di hati kita semua. Ibu yang baik adalah Ibu yang bisa menyeimbangkan karir dan rumah tangganya. Tapi Ibu yang luar biasa, bisa menebar kebaikan lebih luas lagi. Tidak hanya untuk keluarga dan karir saja. Tapi juga menebar benih kebaikan di lingkungan sekitarnya.Salam untuk Ibu Umi Kalsum. 🙂

    • bukan Umi Kalsum mbk,tapi Umi Kulsum…:)
      Betul…setuju sekali. Menjadi ibu karir itu memang sulit karena ia mengemban 2 amanah sekaligus. Tapi menjadi ibu karir yg berhasil menyeimbangkan keduanya, itu menjadi sebuah kebanggaan tersendiri. Ibu yang luar biasa…
      Iya,sy sampaikan salamny untuk bunda Umi Kulsum.

  3. Aku tak menjelma yg jadi Kartini hahahahaha…..

  4. Saya akan menjelma jadi Kartini.

  5. assalamualikum, ndak bs banyak komentar sya but i just said : amazing… . salam kenal

  6. SubhanaAllah,,, luar biasa ya.

  7. Yes, I Agree. She is an inspiring woman. Barokallah…

  8. inspiratif 🙂

  9. Wah tentunya beliau ini lebih hebat dari Kartini ^^

  10. Ya Allah … sya ingin seperti beliau, bisa tidak ya? 🙂 wanita hebat memang yang selain jadi ibu di keluarganya, juga jadi ‘ibu’ di masyarakat 🙂

Leave a reply to Bunda Imma Cancel reply